--> Skip to main content

Praktikum 8 : Routing Dinamis

LAPORAN PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER

ROUTING DINAMIS




Disusun Oleh Kelompok U : 

Riko Farhan S
NIM: 065001800007
Sadnaz Nur Ayu
NIM: 065001800014
Muhammad Anggi
NIM: 065001800033





Sistem Informasi
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Trisakti
Jakarta – Indonesia
2019

TUJUAN


Laporan ini dibuat untuk menyelesaikan praktikum kedelapan matakuliah Jaringan Komputer. Selain itu, hal ini juga berguna sebagai panduan umum untuk konfigurasi routing dinamis didalam Cisco Packet Tracer.

TEORI PERCOBAAN

Routing dinamis adalah routing yang dilakukan oleh router dengan cara membuat jalur komunikasi data secara otomatis sesuai dengan pengaturan yang dibuat.


Routing dinamis memiliki beberapa keunggulan, diantaranya:

  • Hanya mengenalkan alamat yang terhubung langsung dengan routernya (jaringan yang berada di bawah kendali router tersebut).
  • Tidak perlu mengetahui semua alamat network yang ada.
  • Jika terdapat penambahan suatu network baru, maka semua router tidak perlu mengkonfigurasi. Hanya router-router yang berkaitan yang akan mengkonfigurasi ulang.

Sedangkan kerugian routing dinamis adalah sebagai berikut:

  • Beban kerja router menjadi lebih berat karena selalu memperbarui IP table pada setiap waktu tertentu.
  • Kecepatan pengenalan dan kelengkapan IP table memakan waktu lama karena router akan melakukan broadcast ke semua router sampai ada IP table yang cocok. Setelah konfigurasi selesai, router harus menunggu beberapa saat agar setiap router mendapat semua alamat IP yang tersedia.

LANGKAH PERCOBAAN

1.Buat topologinya, yang terdiri dari 3 buah router dan 3 buah PC yang masing-masing routernya terhubung dengan 1 PC berbeda. Router pertama dan kedua terhubung dengan serial 2, sementara router kedua dan ketiga terhubung dengan serial 3. 

2.Kemudian isilah IP address untuk PC0 192.1.1.2 dan default gateway 192.1.1.1, sementara untuk PC1 isi IP address dengan 193.1.1.2 dan default gateway 193.1.1.1 lalu untuk PC2 isi IP address dengan 194.1.1.2 dan default gateway 194.1.1.1





3.Setelah melakukan konfigurasi IP untuk PC lalu kita lakukan konfigurasi IP untuk router. Pertama pilih Router0 dan masuk ke CLI, kemudian masukan perintah berikut.

Router#en
Router#conf t
Router(config)#int f0/0
Router(config-if)#ip add 192.1.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex
Router(config)#int s2/0
Router(config-if)#ip add 10.1.1.1 255.0.0.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex


Sementara untuk Router1 masukan perintah berikut.
Router#en
Router#conf t
Router(config)#int f0/0
Router(config-if)#ip add 193.1.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex
Router(config)#int s2/0
Router(config-if)#ip add 10.1.1.2 255.0.0.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex
Router(config)#int s3/0
Router(config-if)#ip add 11.1.1.1 255.0.0.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex


Kemudian untuk Router2 berikan perintah berikut.
Router#en
Router#conf t
Router(config)#int f0/0
Router(config-if)#ip add 194.1.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex
Router(config)#int s3/0
Router(config-if)#ip add 11.1.1.2 255.0.0.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex



Keseluruhan perintah yang diberikan pada ketiga router tersebut adalah konfigurasi router untuk serial router dan juga konfigurasi jaringan FastEthernet0/0 masing-masing routernya. 

4.Langkah selanjutnya adalah mengonfigurasi routing RIP pada masing-masing router. Untuk Router0 masukkan perintah berikut di dalam CLI.

Router>en
Router#conf t
Router(config)#router rip
Router(config-router)#network 192.1.1.0
Router(config-router)#network 10.1.1.0



Sementara untuk Router1 masukkan perintah berikut.
Router>en
Router(config)#router rip
Router(config-router)#network 10.1.1.0
Router(config-router)#network 193.1.1.0
Router(config-router)#network 11.1.1.0



Lalu untuk Router2 masukkan perintah berikut.
Router>en
Router#conf t
Router(config)#router rip
Router(config-router)#network 194.1.1.0
Router(config-router)#network 11.1.1.0


5.Langkah terakhir adalah proses ping secara acak, lakukan untuk menguji bahwa keseluruhan konfigurasi yang sudah kita buat dapat berjalan dengan baik dan lancar. Terlihat bahwa keseluruhan proses ping sudah berhasil/Successful. 

Kesimpulan

Kesimpulan dari praktek routing dinamis adalah mahasiswa dapat mengerti perbedaan antara router dinamis dan router statis di percobaan sebelumnya  dimana router dinamis lebih mudah dilakukan daripada menggunakan routing statis dan default karena tidak mengetahui semua alamat network yang ada

Comments

Popular posts from this blog

Praktikum 12: Konfigurasi Cisco Discovery Protocol

LAPORAN PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER KONFIGURASI CISCO DISCOVERY PROTOCOL Disusun Oleh Kelompok  U  :   Riko Farhan S NIM: 06 5 001 8 000 07 Sadnaz Nur Ayu NIM: 06 5 001 8 000 14 Muhammad Anggi NIM: 065001 8 000 33 Sistem Informasi Fakultas Teknologi Industri Universitas Trisakti Jakarta – Indonesia 20 1 9 i. Tujuan Praktikum Laporan ini dibuat untuk menyelesaikan praktikum dua belas matakuliah Jaringan Komputer. Selain itu, hal ini juga beguna sebagai panduan umum dalam membuktikan percobaan mengkonfigurasikan CDP (cisco discovery protocol). ii. Teori Percobaan Cisco Discovery Protocol (CDP) adalah tool yang berguna untuk mengatasi incomplete atau innaccurate netwrok. CDP adalah media dan protocol independent, CDP hanya menampilkan informasi tentang koneksi perangkat cisco yang terhubung langsung. iii. Langkah-Langkah Percobaan 1. Pengaturan CLI di Swith0. ketik : Switch>en Switch#conf t...

Praktikum 11: Konfigurasi Frame Relay pada Cisco Pakte Tracer

LAPORAN PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER KONFIGURASI FRAME RELAY PADA  CISCO PAKET TRACER Disusun Oleh Kelompok  U  :   Riko Farhan S NIM: 06 5 001 8 000 07 Sadnaz Nur Ayu NIM: 06 5 001 8 000 14 Muhammad Anggi NIM: 065001 8 000 33 Sistem Informasi Fakultas Teknologi Industri Universitas Trisakti Jakarta – Indonesia 20 1 9 i. Tujuan Praktikum Laporan ini dibuat untuk menyelesaikan praktikum sebelas matakuliah Jaringan Komputer. Selain itu, hal ini juga beguna sebagai panduan umum dalam membuktikan percobaan Frame Relay. ii. Teori Percobaan Frame Relay adalah protokol WAN yang beroperasi pada layer pertama dan kedua dari model OSI, dan dapat diimplementasikan pada beberapa jenis interface jaringan. Frame relay adalah teknologi komunikasi berkecepatan tinggi yang telah digunakan pada ribuan jaringan di seluruh dunia untuk menghubungkan LAN, SNA, Internet dan bahkan aplikasi suara/voice Frame relay adalah ca...